ABSTRAK
HUBUNGAN MOTIVASI SUAMI DENGAN SIKAP PUS TENTANG DETEKSI DINI KANKER
SERVIK DENGAN CARA IVADI PUSKESMAS GAMBIRAN KEC. MOJOAGUNG
KABUPATEN JOMBANG
Fungsi dari peran suami tentu
dipengaruhi oleh tuntutan kepentingan dan kebutuhan yang ada dalam keluarga
suami sebagai kepala rumah tangga diwajibkan harus siap dengan tanggung jawab
yang diembannya. Insiden kanker serviks menurut perkiraan
Kementrian Kesehatan 100 per 100.000 penduduk pertahun, sedangkan data
laboratorium pathologi anatomi seluruh Indonesia, frekuensi kanker serviks
paling tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
motivasi suami dengan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Analitik
dengan
pendekatan cross sectional. Populasinya adalah Semua PUS yang berkunjung di Poli KIA sebanyak 38 orang, pengambilan sampel dengan cara total sampling. Variabel bebasnya adalah Motivasi suami tentang
Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA, variabel tergantungnya sikap
PUS tentang Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA. Analisis data menggunakan Chi Square.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar
motivasi suami yang bersikap positif terhadap PUS pada Deteksi Dini
Kanker servik dengan cara IVA sebanyak 23 orang (95,8%), sedangkan motivasi suami
negatif sebagian kecil sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara
IVA sebanyak 2 orang (14,3%). Hasil
analisa data menggunakan uji chi square
didapatkan bahwa hasil P= 403328E-07, Karena p (403328E-07) < 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima, artinya
ada hubungan yang bermakna antara motivasi suami dengan
sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara. Dalam rangka menggugah
kesadaran wanita dan suaminya, tenaga kesehatan memberikan motivasi untuk
mengikuti pemeriksaan IVA dengan cara penyuluhan dan konseling.
Kata Kunci : Motivasi
Suami, Sikap PUS, Deteksi Dini Kanker servik
ABSTRACT
THE RELATION OF HUSBAND MOTIVATION WITH PUS
ATTITUDE ABOUT EARLY DETECTION OF CERVIX CANCER WITH IVA WAY IN PUSKESMAS GAMBIRAN MOJOAGUNG SUB DISTRICT
JOMBANG REGENCY
The function from husband role
course be affected by interest demand and needs which there is in husband
family as a leader of family required must ready with responsibility who borne. Cervix cancer incident according to health minister estimate 100 per
100.000 habitant a years, while anatomi pathologi laboratorium data all of
Indonesia, frequency cervix cancer highest. The purpose of this research is to
know the relation of husband motivation with PUS attitude
on early detection of cervix cancer with IVA way in Puskesmas Gambiran Mojoagung Sub District
Jombang Regency 2012.
This research using analytic type research with cross sectional
approach. The population is
all of PUS who visit in Poli
KIA as much 38 people, sample intake with total sampling way. Independent variable is husband motivation about early detection of cervix
cancer with IVA way, dependent variable is PUS attitude
about early detection of cervix cancer with IVA way. Analyze data using Chi
Square .The result of research showed majority husband motivation who have a
certain attitude positive against PUS on early detection of cervix cancer with IVA
way as much 23 people (95,8%), while husband motivation negative minority PUS attitude
on early detection of cervix cancer with IVA way as much 2 people (14,3%). The
result of analyze data using chi square test obtain that result P= 403328E-07, because
p (403328E-07) < 0,05 then H0 refused
and H1 accepted, which means
there is meaningful relationship between husband motivation
with PUS attitude on early detection cervix cancer with IVA way. In order to
arouse women conscious and her husband, health worker give motivation to follow
check IVA with counseling.
Key
word: Husband Motivation, PUS Attitude, Early Detection of Cervix Cancer
BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Di Negara berkembang, penyakit kanker banyak
jumlahnya seiring dengan makin tingginya usia harapan hidup. Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia
maupun di Indonesia. Kanker serviks atau kanker leher rahim diberitakan sebagai
penyebab kematian pada wanita nomor satu di Indonesia. Setiap dua menit satu
orang di dunia yang meninggal karena kanker serviks. Hal ini karena mereka datang periksa dalam keadaan
stadium lanjut. Keterlambatan itu disebabkan oleh rendahnya pengetahuan,
kemiskinan, sosial ekonomi dan pada stadium dini
kanker ini tidak menimbulkan gejala atau rasa sakit (FK UNAIR – RSUD Dr.
Soetomo, 2008). Pengelolaan lesi prakanker dimaksudkan untuk
deteksi penyakit pada stadium dini, salah satunya dengan cara inspeksi visual
dengan asam asetat (Iskandar, 2009). Fungsi dari peran suami tentu dipengaruhi oleh tuntutan kepentingan dan kebutuhan yang ada dalam
keluarga suami sebagai kepala rumah tangga diwajibkan harus siap dengan
tanggung jawab yang diembannya ( Kurniawan, 2008 ).
Insiden kanker serviks menurut perkiraan Kementrian
Kesehatan 100 per 100.000 penduduk pertahun, sedangkan data laboratorium
pathologi anatomi seluruh Indonesia, frekuensi kanker serviks paling tingmagi. Penyebarannya terlihat bahwa 92,4 terakumulasi di Jawa dan Bali
(Romauli, 2009). Hasil deteksi dini atau skrining
2007-2010 sebanyak 291.473 perempuan usia (30-50) tahun telah diskrining,
dengan jumlah IVA positif yang ditemukan 4,3%; suspek kanker leher rahim 0,27%,
dan tumor payudara 0,47% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2011). Di Kabupaten Jombang pada tahun 2011
jumlah PUS yang memperoleh awareness
sebanyak 1056 orang sedangkan yang mengikuti skrining IVA sebanyak 146 orang. Sedangkan di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung jumlah PUS yang
memperoleh awareness sebanyak 286,
yang melaksanakan pemeriksaan IVA sebanyak 80 orang (Laporan tribulan Dinas Kesehatan Jombang, bulan
April – Juni 2011). Studi pendahuluan di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
tanggal 6 April 2012 dengan cara wawancara bidan, pada 10 orang wanita usia
subur, diperoleh data 7 orang mengatakan
pernah mengikuti penyuluhan di Puskesmas tentang IVA dan 3 orang belum pernah
mengikuti penyuluhan di Puskesmas tentang IVA. Dari 7 orang wanita yang pernah
mengikuti penyuluhan di Puskesmas tentang IVA tersebut, 2 orang mengatakan
memperoleh dukungan suami untuk mengikuti pemeriksaan IVA dan 5 orang mengatakan
suami tidak mengetahui tentang pemeriksaan IVA, juga ibu takut dan malu
mengikuti pemeriksaan IVA.
Berkembangnya Infeksi virus HPV menjadi kanker serviks memerlukan
waktu bertahun-tahun, bahkan lebih dari 10 tahun. Pada tahap awal infeksi virus
akan menyebabkan perubahan sel-sel epitel pada mulut rahim, sel-sel menjadi
tidak terkendali perkembangannya dan bila berlanjut akan menjadi kanker. Infeksi virus HPV sebelum menjadi kanker
didahului oleh adanya lesi prakanker yang disebut Cervical Intraepthelial
Neoplasia (CIN) atau Neoplasia Intraepitel Serviks (NIS). Lesi
prakanker ini berlangsung cukup lama yaitu memakan waktu antara 10 - 20 tahun.
Setiap wanita bisa terinfeksi HPV, infeksi HPV ditularkan melalui kontak
kelamin, bukan hanya melalui hubungan seks. Infeksi ini mudah menular sehingga
semua wanita yang sudah melakukan hubungan seks berisiko terkena kanker leher
rahim. Resiko menderita kanker leher rahim meningkat pada wanita perokok,
berganti-ganti pasangan seksual, menikah usia muda dan penderita dengan
penurunan kekebalan tubuh/HIV+ (AIDS) (Iskandar,
2009). IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) tes
merupakan alternatif skrining untuk kanker serviks (Sidohutomo, 2008). Rendahnya
pengetahuan mengenai kesehatan merupakan faktor predisposisi dari perilaku
kesehatan yang mengarah kepada timbulnya penyakit. (Budiharto, 2008). Dampak
bila PUS tidak mengikuti sosialisasi IVA, tidak mengetahui informasi tentang deteksi
dini kanker servik, wanita tidak melakukan pemeriksaan IVA, hampir 70% datang
ke rumah sakit sudah dalam keadaan stadium lanjut. Ini berarti telah lebih dari
stadium IIb. Pada stadium ini, efektivitas pengobatan yang lengkap sekalipun
hasilnya masih belum memuaskan dan mortalitas yang diakibatkannya tinggi.
Upaya pencegahan dilakukan melalui penyusunan pedoman, kampanye dan
promosi (komunikasi, informasi, edukasi/KIE). Dalam
rangka menggugah kesadaran wanita dan suaminya, tenaga kesehatan memberikan
motivasi untuk mengikuti pemeriksaan IVA dengan cara penyuluhan dan konseling. Mengikut sertakan suami dalam pelaksanaan penyuluhan atau sosialisasi
tentang deteksi dini kanker servik. Menyebarkan leaflet tentang penyakit kanker
servik dan deteksi dini kanker servik pada masyarakat, bekerja sama dengan
organisasi masyarakat dalam rangka penyebaran informasi tentang IVA, meminta
dukungan tokoh masyarakat, kader kesehatan dan tokoh agama ( Iskandar,2009 ).
Berdasarkan
fenomena tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian Hubungan Motivasi suami dengan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker
servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang tahun 2012.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan
Motivasi suami dengan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang tahun 2012?”
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan
Motivasi suami dengan sikap PUS tentang Deteksi Dini Kanker servik dengan cara
IVA di Puskesmas Gambiran
Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang tahun 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.
Mengidentifikasi motivasi suami
tentang deteksi dini kanker servik dengan cara IVA
2.
Mengidentifikasi
sikap PUS tentang deteksi dini kanker servik dengan
cara IVA
3.
Menganalisis
hubungan motivasi suami dengan sikap PUS tentang
Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang tahun 2012
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Responden
Hasil
penelitian ini dapat menjadi bahan informasi tentang deteksi
dini kanker serviks dengan cara IVA sebagai salah satu cara untuk mengetahui gejala kanker servik.
1.4.2
Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah
wawasan dan menambah pengetahuan dalam penerapan teori penelitian yang telah
diterima agar lebih mendalam khususnya tentang sikap PUS tentang deteksi dini
kanker servik dengan cara IVA.
1.4.3
Bagi Profesi Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat memberikan
gambaran pencapaian dan cakupan peserta deteksi dini kanker servik dengan
menggunakan pemeriksaan IVA sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan
dalam menentukan rencana tindak lanjut yang tepat.
1.4.4
Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil
penelitian ini dapat menambah kepustakaan bagi yang membutuhkan referensi
mengenai sikap PUS pada deteksi dini
kanker serviks dengan cara IVA.
1.5
Batasan Penelitian
Penelitian ini di batasi hanya pada hubungan motivasi suami dengan sikap PUS
pada deteksi dini kanke servik dengan cara IVA di puskesmas gambiran kec.
Mojoagung Kabupaten Jombang, sedangkan faktor- faktor yang mempengaruhi
motivasi suami dan sikap PUS tidak di teliti.
|
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan
hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2012 dengan responden PUS sejumlah 38 orang, dengan cara menyearkan
kuesioner pada responden. Hasil
penelitian terdiri dari data umum dan data khusus kemudian dilakukan pembahasan.
4.1
Gambaran Umum Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. Luas wilayahnya 2380 ha terdiri dari 8 desa dan 36 posyandu, dengan jumlah
kelas ibu hamil 8 kelas, dan jumlah
penduduk 30292
jiwa yang meliputi laki-laki 14.521 jiwa dan wanita 15.771 jiwa.
Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten
Jombang memberikan pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat di
wilayah kerjanya, meliputi pemeriksaan kesehatan umum dan pengobatan dasar, pemeriksaan
kesehatan ibu dan anak (pemeriksaan kehamilan, masa nifas, KB, imunisasi, MTBS, dan SDIDTK),
konsultasi KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), konsultasi
gizi, pemeriksaan laboratorium sederhana, dan melaksanakan rujukan. Terdiri dari 1 ruang
untuk pendaftaran, 1 ruang pemeriksaan umum dengan 2 tempat tidur, 1 ruang
pemeriksaan kesehatan ibu dengan 1 tempat tidur dan 1 tempat pemeriksaan
ginecology, 1 ruang konsultasi gizi, 1 ruang pemeriksaan kesehatan gigi, 1
ruang pelayanan obat, 1 ruang imunisasi, 1 ruang administrasi, dan 1 ruang
laboratorium.
Batas utara : Desa Seketi Kecamatan MojoagungBatas wilayah Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang adalah :
Batas timur :
Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung
Batas selatan :
Desa Gayam Kecamatan Mojowarno
Batas barat :
Desa Sumberjo Kecamatan Sumobito
4.2 Hasil Penelitian
Selama penelitian ini berlangsung,
peneliti menemukan banyak fakta tentang data umum yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas serta data khusus meliputi Motivasi
suami, sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA dan hubungan
Motivasi suami dengan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara
IVA.
4.2.1 Data Umum
1. Karakteristik Responden berdasarkan umur
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012
No
|
Umur
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
<20 tahun
|
2
|
5,3
|
2
|
20-35 tahun
|
22
|
57,9
|
3
|
> 35 tahun
|
14
|
36,8
|
Total
|
38
|
100
|
Sumber : Data
Primer 2012
Tabel
4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar berusia 20-35
tahun sebanyak 22 orang (57,9%).
2. Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan
Tabel
4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012
No
|
Pendidikan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1
|
SD
|
7
|
18,4
|
2.
|
SMP
|
20
|
52,6
|
3.
|
SMA
|
8
|
21,1
|
4.
|
Akademi/PT
|
3
|
7,9
|
Total
|
38
|
100
|
Sumber : Data
Primer 2012
Tabel
4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar
berpendidikan SMP sebanyak 20 orang (52,6%).
3. Karakteristik Responden Berdasarkan
Pekerjaan
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012
No
|
Pekerjaan
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
Bekerja
|
24
|
63,2
|
2.
|
Tidak
Bekerja
|
14
|
36,8
|
Total
|
38
|
100
|
Sumber : Data Primer 2012
Tabel
4.3 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar
tidak bekerja yaitu sebanyak 14 orang (36,8%).
4. Karakteristik
Responden Berdasarkan Paritas
Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan paritas di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012
No
|
Paritas
|
Jumlah
|
Persentase (%)
|
1.
|
Primipara
|
11
|
28,9
|
2.
|
Multipara
|
21
|
55,3
|
3.
|
Grandemultipara
|
6
|
15,8
|
Total
|
38
|
100
|
Sumber : Data Primer 2012
Tabel
4.4 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan paritas di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar
multipara yaitu sebanyak 21 orang (55,3%).
4.2.2 Data Khusus
1.
Motivasi suami
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi responden
berdasarkan Motivasi suami di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012
No
|
Motivasi
|
Frekuensi
|
Prosentase (%)
|
1
|
Positif
|
24
|
63,2
|
2
|
Negatif
|
14
|
36,8
|
Jumlah
|
38
|
100
|
Sumber : Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan
bahwa motivasi suami di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar positif yaitu sebanyak 24 orang (63,2%).
2.
Sikap PUS pada Deteksi Dini
Kanker servik dengan cara IVA
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi responden
berdasarkan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik
dengan cara IVA di Puskesmas
Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012
No
|
Sikap
|
Frekuensi
|
Prosentase
|
1
|
Positif
|
25
|
65,8
|
2
|
Negatif
|
13
|
34,2
|
Jumlah
|
38
|
100
|
Berdasarkan tabel
4.6 menunjukkan bahwa sikap PUS pada Deteksi Dini
Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang pada bulan
Agustus tahun 2012 sebagian besar positif yaitu
sebanyak 25 orang (65,8%).
3.Hubungan Motivasi suami
dengan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA
Tabel 4.7 Tabel silang hubungan Motivasi suami dengan sikap PUS
pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012.
No
|
Motivasi suami
|
Sikap PUS
|
Jumlah (%)
|
|
Positif
|
Negatif
|
|||
1
|
Positif
|
23 (95,8%)
|
1 (4,2%)
|
24 (100%)
|
2
|
Negatif
|
2 (14,3%)
|
12 (85,7%)
|
14 (100%)
|
Jumlah
|
25 (65,8%)
|
13 (34,2%)
|
38 (100%)
|
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa motivasi suami
positif sebagian besar sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara
IVA positif yaitu sebanyak 23 orang (95,8%), sedangkan motivasi suami negatif
sebagian kecil sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA positif
yaitu sebanyak 2 orang (14,3%)
Hasil analisa data menggunakan uji chi square didapatkan bahwa P=
403328E-07, Karena p (403328E-07) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan yang bermakna
antara motivasi suami dengan sikap PUS pada Deteksi Dini
Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang pada bulan
Agustus tahun 2012.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Motivasi Suami
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa motivasi suami di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar
positif yaitu sebanyak 24 orang (63,2%).
Fungsi dari peran suami tentu
dipengaruhi oleh tuntutan kepentingan dan kebutuhan yang ada dalam keluarga
suami sebagai kepala rumah tangga diwajibkan harus siap dengan tanggung jawab
yang diembannya (Kurniawan, 2008). Motivasi adalah
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi tertentu sehingga
individu mau melakukan tindakan dalam mencapai tujuan (Setiawati, 2008). Salah
satu yang mempengaruhi motivasi adalah kegiatan (program) yaitu motivasi yang
timbul atas dorongan dalam diri seseorang/pihak lain yang didasari dengan
adanya kegiatan (program) rutin dengan tujuan tertentu.
Dari hasil penelitian ternyata banyak
suami yang memberikan motivasi positif pada istrinya, hal ini karena
sosialisasi tentang kanker servik dan pemeriksaan IVA telah dapat diterima oleh
suami dengan baik, namun sebagian masih ada suami yang mempunyai motivasi
negatif, ini dapat dimungkinkan karena suami belum pernah memperoleh
sosialisasi tentang IVA, atau memang karakter suami yang cuek terhadap
kesehatan, khususnya kesehatan istrinya, tipe suami yang selalu menyerahkan
semua keputusannya pada istrinya.
4.3.2
Sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sikap
PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung
Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012
sebagian besar positif yaitu sebanyak 25 orang (65,8%).
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung
dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku tertutup.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan
predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi
tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Sikap
merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai
suatu penghayatan terhadap obyek. (Notoatmodjo, 2007). IVA (Inspeksi Visual
Asam Asetat) tes merupakan alternatif skrining untuk kanker serviks
(Sidohutomo, 2008). sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian
reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari – hari merupakan
reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus social (Notoadmodjo, 2007).
Hasil penelitian
sebagian besar memiliki sikap positif, hal ini karena sudah banyak wanita
menyadari tentang deteksi dini kanker servik, yang dianggap penyakit mematikan
yang belum ada obatnya, bila telah terkena penyakit ini membutuhkan biaya besar
untuk pengobatannya. Meskipun masih ada sebagian PUS yang bersikap negatif, hal
ini dapat dikarenakan mereka masih belum pernak mengikuti sosialisasi tentang
pemeriksaan lesi pra kanker dengan cara IVA, atau takut bila dilakukan
pemeriksaan diperoleh hasil positif, sehingga lebih baik tidak mengetahui dan
tidak mengikuti pemeriksaan IVA.
Faktor
yang mempengaruhi sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA
dalam penelitian ini antara lain adalah faktor umur, pendidikan, pekerjaan dan
paritas. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar berusia 20-35
tahun sebanyak 23 orang (60,5%). Usia individu yang terhitung mulai saat orang
dilahirkan sampai saat beberapa tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang
yang belum cukup tinggi kedewasaannya (Notoatmodjo, 2007). Karena hasil
penelitian ini sebagian besar usmur responden 20 – 35 tahun maka memiliki
respon besar terhadap kesehatan reproduksinya, hal ini menyebabkan kesadaran
untuk sehat juga lebih tinggi dan mendukung PUS bersikap positif pada deteksi
dini kanker servik dengan cara IVA. Meskipun masih ada sebagian yang masih
bersikap negatif yang disebabkan karena alas an tertentu,
Tabel
4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar
berpendidikan SMP sebanyak 20 orang (52,6%). Pendidikan adalah seluruh proses
dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk perilaku yang
mengandung nilai positif dalam masyarakat tempat hidup (Nursalam, 2008).
Tingkat pendidikan responden meskipun hanya SMP ternyata sudah mampu memberikan
kontribusi pada sikap PUS dalam merespon kesehatan, khususnya dalam hal ini
adalah kesadaran PUS pada deteksi dini kanker servik dengan cara IVA, hal ini
karena sosialisasi tentang IVA sering disampaikan bidan pada pasiennya, maka
meskipun pendidikannya SMP bila telah menerima informasi berulang – ulang mampu
memberikan respon positif.
Tabel
4.3 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar
tidak bekerja yaitu sebanyak 14 orang (36,8%). Pekerjaan adalah kebutuhan yang
harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan seseorang dan keluarganya.
(Nursalam, 2008). Karena sebagian besar responden tidak bekerja, mereka
memiliki banyak waktu luang untuk mengikuti sosialisasi tentang IVA di
wilayahnya, hal ini menyebabkan responden memiliki sikap positif karena
menerima informasi langsung dari tenaga kesehatan yang dipercayainya.
Tabel
4.4 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan paritas di Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang sebagian besar
multipara yaitu sebanyak 21 orang (55,3%). Paritas adalah keadaan seorang
wanita berkaitan dengan memiliki bayi
yang lahir viable (Tiran, 2006). Dalam penelitian ini sebagian besar memiliki
anak lebih dari 1, dengan jumlah anak lebih dari 1 tersebut seorang ibu sering
dan lebih lama kontak dengan tenaga kesehatan berhubungan dengan kesehatannya,
maka informasi tentan deteksi dini kanker servik pun sering didengar dan
diperoleh saat mereka mengikuti kelompok penyuluhan maupun konseling, hal ini
menunjang responden lebih memiliki kesadaran yang positif.
4.3.3
Hubungan Motivasi suami
dengan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa motivasi suami
positif sebagian besar sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara
IVA positif yaitu sebanyak 23 orang (95,8%), sedangkan motivasi suami negatif
sebagian kecil sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik dengan cara IVA
positif yaitu sebanyak 2 orang (14,3%).
Hasil analisa data menggunakan uji chi
square didapatkan bahwa hasil P= 403328E-07, Karena p (403328E-07) <
0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan yang bermakna
antara motivasi suami dengan sikap PUS pada Deteksi
Dini Kanker servik dengan cara IVA di Puskesmas Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang pada bulan
Agustus tahun 2012.
IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) tes
merupakan alternatif skrining untuk kanker serviks (Sidohutomo, 2008). sikap
secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus
tertentu yang dalam kehidupan sehari – hari merupakan reaksi yang bersifat
emosional terhadap stimulus social (Notoadmodjo, 2007). Sosialisasi deteksi
dini resiko kanker serviks dengan pemeriksaan IVA adalah upaya untuk menggugah
kesadaran dan memfasilitasi perubahan perilaku kesehatan individu, masyarakat,
organisasi lain dan lingkungannya (Setiawati, 2008). Rendahnya pengetahuan
mengenai kesehatan merupakan faktor predisposisi dari perilaku kesehatan yang
mengarah kepada timbulnya penyakit. Pengetahuan ini sarat kaitannya dengan
sikap seseorang tentang penyakit dan upaya pencegahannya (Budiharto, 2008).
Dampak bila WUS tidak mengikuti sosialisasi IVA, tidak mengetahui informasi
tentang deteksi dini kanker servik, wanita tidak melakukan pemeriksaan IVA,
hampir 70% datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan stadium lanjut. Ini
berarti telah lebih dari stadium IIb. Pada stadium ini, efektivitas pengobatan
yang lengkap sekalipun hasilnya masih belum memuaskan dan mortalitas yang
diakibatkannya tinggi.
Motivasi suami yang positif memiliki
kencenderungan yang sangat besar untuk bersikap positif bagi PUS dalam
mengikuti pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan cara IVA, meskipun
masih ada PUS yang bersikap negatif, hal ini dimungkinkan karena PUS merasa
takut dan belum sepenuhnya menyadari dan membutuhkan pemeriksaan ini. Sosialisasi deteksi dini kanker serviks ini masih
kurang melibatkan banyak anggota masyarakat khususnya pasangan usia subur. Berbagai keterbatasan dan hambatan
dalam penyebaran informasi tentang pemeriksaan IVA menyebabkan materi ini tidak
dapat diserap oleh pasangan usia subur dan masyarakat. Ketidak tahuan ini
menyebabkan wanita enggan memeriksakan diri dalam rangka mendeteksi kanker
serviks sejak dini.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa motivasi suami yang kuat
dapat memberikan kontribusu pada sikap positif PUS pada deteksi dini
kanker servik dengan cara IVA. Sebaliknya
bila motivasi suami kurang maka sikap PUS cenderung negatif. Oleh karena
itu maka saat pelaksanaan sosialisasi tentan IVA diharapkan melibatkan
suami sehingga suami juga memahami
tentang IVA dan memberikan dukungan serta motivasi pada istrinya.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.
Sebagian besar motivasi suami Puskesmas Gambiran Kabupaten Jombang yang bersikap positif sebanyak 24 orang (63,2%).
2.
Sebagian besar Sikap PUS dengan
cara IVA di Puskesmas
Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang yang bersikap
positif sebanyak 25 orang (65,8%).
3. Ada hubungan yang bermakna antara motivasi suami dengan sikap PUS pada Deteksi Dini Kanker servik
dengan cara IVA di Puskesmas
Gambiran Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang pada bulan Agustus tahun 2012.
5.2 Saran
5.2.1
Bagi Responden
Mengikuti kegiatan penyuluhan dan sosialisasi
pemeriksaan deteksi dini kanker servik dengan cara IVA mengajak pasangan atau
keluarga lainnya untuk ikut serta dalam sosialisasi tersebut. Mengikuti pemeriksaan IVA secara periodic sesuai anjuran tenaga
kesehatan.
5.2.2 Bagi peneliti
Menambah bahan pustaka sebagai refrensi untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Mengembangkan penelitian pada faktor –
faktor yang terkait dengan motivasi suami dan sikap PUS tentang IVA di masa
yang akan datang.
5.2.3
Bagi Profesi Kebidanan
Meningkatkan kompetensi
bidan dalam melaksanakan konseling dan penyuluhan sehingga dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks.
5.2.4
Bagi Penelitian selanjutnya
Mengembangkan jenis penelitian yang sama di tempat yang
berbeda dengan jumlah responden lebih banyak dan melibatkan faktor yang mungkin
mempengaruhi motivasi dan sikap PUS pada pemeriksaan IVA.
0 komentar:
Posting Komentar